Hari Air Dunia


Hari Air Dunia
PBB telah menetapkan tanggal 22 Maret sebagai “Hari Air Dunia-World Water Day”. Resolusi, janji tersebut ditetapkan untuk menghadapi dampak Pemanasan Suhu Global (Global Warming), bahwa betapa pentingnya perlindungan-pengelolaan berkelanjutan sumber air untuk kehidupan.
A.      Sejarah
Hari Air Dunia (World Water Day) dicetuskan kali pertama di United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) ATAU Konferensi Bumi PBB di Rio de Janeiro, 1992. Pada Sidang Umum (ke-47) PBB tanggal 22 Desember 1992, itu keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang berisi penetapan pelaksanaan peringatan Hari Air Dunia (HAD-WWD) dimulai tahun 1994 dengan tema “Caring for our Water Resources is Everyone’s Bussiness” (Peduli akan Sumberdaya Air adalah Urusan Setiap Orang).
B.      Ironi
Di Indonesia, negeri kepulauan dan negeri maritime terbesar di dunia, yang kaya air karena 80% wilayah lautan, ternyata juga tidak terlepas dari persoalan air. Di berbagai kota, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra, permasalahan air telah menghantui setiap orang. Ketersediaan air bersih semakin langka, mahal, tercemar, dan rusaknya lahan resapan air menjadi masalah nyata. Padahal, dengan rata-rata curah hujan ±2.779 mm per tahun, sesungguhnya kita adalah negara yang kaya akan air. Namun, 66% air tersebut justru berubah menjadi bencana banjir dan tanah longsor serta pada musim kemarau sebaliknya kita kekurangan air, yang menyengsarakan rakyat. Air yang sesungguhnya adalah rahmat dan berkah dari Allah justru menjadi laknat dan musibah bagi rakyat, karena para pejabat pemerintah kita hanya memikirkan dirinya sendiri. Sebuah ironi yang terus berulang setiap tahun. Seperti keledai yang selalu mengulangi kesalah yang sama.
C.      Air Mata
Ketika manusia merusak siklus air dalam jumlah besar, diambil atau dailihkan keluar dari sistemnya, maka akan mempengaruhi persediaan air permukaan. Dalam jangka panjang, hal itu dapat merusak ekosistem tanaman, hewan, dan masyarakat. Banjir, tanah longsor, kekeringan dan buruknya kualitas air, adalah konsekuensi yang harus kita bayar. Tidak hanya harus dibayar dengan harta benda dan penderitaan, bahkan juga dengan nyawa. Manfaatkan dan jagalah air dan sumbernya, walaupun hanya etetes, sangat bermanfaat unuk kehidupan. Bukan hanya karena kita tidak dapat menciptakan air, Allah juga berfirman “dari air itu pula Kami jadikan segala sesuatu yang hidup”. Bayangkan, apabila kita meninggal kelak, meraka pasti akan mengeluarkan air mata karena kehilangan kita, dan betapa zalimnya kita apabila mereka tidak memiliki mata air untuk memandikan jenazah kita. Intinya, “Jangan mewariskan air mata kepada anak cucu kita, tetapi wariskanlah mata air yang baik dan sehat untuk mereka”.
D.      Manfaat Air
Air merupakan kebutuhan vital dan esensial bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Menurut para ahli, manusia dapat hidup selama tiga hari tanpa air, walaupun tubuh manusia mengandung ±80% air. Jadi, dapat dibayangkan apabila di bumi ini tidak ada air lagi. Itulah yang melatarbelakangi hari air dunia setiap tanggal 22 Maret. Kebutuhan masyarakat akan air bersih terus mengingkat, tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih, malah terus berkurang akibat berbagai kerusakan alam. Saat ini pengguna air dunia naik lebih dari 200% dibandingkan 100 tahun lalu. Di Indonesia saja, dari 235 juta penduduk, masih ada sekitar 129 juta (±54%) penduduk yang belum dapat mengakses air bersih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Patah Tulang

Apa bedanya Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah?

Tracing and Mailing Service (TMS) dan Restoring Family Links (RFL)