HIV dan AIDS

          Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh menjadi lemah dan tidak bisa melawan infeksi  penyakit yang ada. Di Indonesia, infeksi HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1987 yang penyebarannya dimulai dari provinsi Bali. Factor penyebab penyebaran virus HIV di Indonesia terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika.

          HIV ditemukan di dalam cairan tubuh seseorang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah darah, cairan sperma, cairan anus, dan ASI. HIV tidak menyebar melalui keringat dan urine.

          Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.

          Pada tahun 1990, World Health Organization (WHO) mengelompokkan berbagai infeksi dan kondisi AIDS :
1.       Stadium I: infeksi HIV asimtomatik dan tidak dikategorikan sebagai AIDS
2.       Stadium II: termasuk manifestasi membran mukosa kecil dan radang saluran pernapasan atas yang berulang
3.       Stadium III: termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteri  parah, dan tuberkulosis.
4.       Stadium IV: termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru-paru, dan sarkoma kaposi. Semua penyakit ini adalah indikator AIDS.


Lalu apa itu AIDS?

          AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena terinfeksi virus HIV. Kupulan gejala ini membentuk suatu sindrom yang menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS menyerang sel darah putih yang disebut dengan sel T-limfosit.

Sebelum seseorang bisa dikatakan terkena penyakit HIV/AIDS. Ia akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut :
1.       Penderita akan mengalami demam tinggi yang berkepanjangan 
2.       Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam, kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah
3.        Diare kronis yang tidak dapat dijelaskan pada infeksi HIV dapat terjadi karena berbagai penyebab.
4.       Batuk berekepanjangan
5.       Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), yaitu jalur makanan dari mulut ke lambung.
6.       Pada individu yang terinfeksi HIV, penyakit ini terjadi karena infeksi jamur (jamurkandidiasis) atau virus (herpes simpleks-1 atau virus sitomegalo). Ia pun dapat disebabkan oleh mikobakteria, meskipun kasusnya langka
7.       Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha)
8.       Sakit kepala
9.        Sulit berkonsentrasi
10.   Respon anggota gerak melambat
11.    Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
12.    Mengalami tensi darah rendah
13.    Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
14.   Infeksi jaringan kulit rambut
15.    Kulit kering dengan bercak-bercak.

Cara mencegah HIV AIDS adalah dengan ;
1. Jauhi narkoba
2. Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
3. Jangan menjadi donor darah
4. Hindari seks bebas.
5. Jangan berganti-ganti pasangan seksual, dan gunakan kondom.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Patah Tulang

Apa bedanya Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah?

Tracing and Mailing Service (TMS) dan Restoring Family Links (RFL)