Indonesia Kita Bikin Bangga

Indonesia sangat kaya akan kekayaan alam dan budayanya. Maka, kita sebagai warga negara Indonesia patut berbangga dengan apa yang Indonesia miliki dan tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan negara lain. Berikut ini adalah beberapa kekayaan budaya dari Indonesia.

1.       Gamelan
Alat music gamelan dari Jawa Tegah ini ternyata telah masuk kurikulum sekolah di beberapa negara asing : Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan New Zealand. Di New Zealand School of Music (NZSM), gamelan telah menjadi salah satu kurikulum tetap dengan kode mata kuliah PERF250—Special Indonesian Gamelan. Itu merupakan kerjasama antara KBRI di Wellington dengan NZSM, sejak 1975 yang ditandai dengan pemberian seperangkat Gamelan Pelog oleh KBRI kepadan NZSM. Mahasiswa gamelan course tahun 2011 berjumlah 23 orang, di atas jumlah maksimal (18 orang) penerimaan mahasiswa untuk mata kuliah PERF250. Walaupun hanya belajar satu semester (± 13 minggu), mereka mampu memainkan tiga gending gamelan dengan teknik menabuh yang baik dan benar, serta mendalami teori sejarah perkembangan gamelan. Festival Gamelan Dunia pertama diadakan tahun 1986 di Kanada.



2.       Kain Tenun
Rumah mode internasional Cristian Dior dan Gucci, ternyata menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya. Itu bukti bahwa kualitas kain tenun Indonesia diakui oleh pasar internasional dan dihargai karena buatan tangan. Mereka bekerjasama dengan pengrajin tenun di Indonesia. Saying, kita kurang bangga kepada kain tradisional bangsa sendiri. Kalau sudah diakui oleh negara lain, seperti batik, kita baru peduli.
Kain tenun adalah kain yang ditenun (dianyam) secara manual (bukan mesin) dengan proses benang dimasukkan ke dalam pakan pada alat yang disebut lungsin. Ada beberapa jenis kain tenun tradisional Indonesia, yaitu songket, kain tenun dengan benang emas/perak, kemudian ada ikat, dobel ikat, dan pakan. Tentunya kita bangga melihat kain-kain adikarya nudaya asli Indonesia tersebut tampil di panggung fesyen desainer Internaional di Milan, Paris, London, dan New York. Tahun 2010, Frida Gianini dari rumah model Gucci mengeluarkan koleksi cocktail dengan tema Tribal menggunakan tenun ikat khas Sumbawa. Tahun ini, Burberry juga mengeluarkan koleksi terbarunya dengan bahan tenun ikat yang menawan.



3.       Batik
Batik dengan segala keidahan coraknya sejak dulu telah memukau setiap yang melihatnya. Batik yang digunakan sebagai salah satu kebudayaan keluarga kerajaan, terutama di Jawa, kini sudah dentik dengan Indonesia di mata dunia. Dan, sejak 2 Oktober 2009 oleh UNESCO, batik telah ditetapkan sebagai “Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi—Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity:.
Batik menjadi semakin terkenal lagi ke manca egara sejak zaman Presiden Soeharto. Waktu itu Pak Harto sebagai Presiden RI selalu memberikan hadiah pakaian batik karya desainer batik Nusjirwan Tirtaamidjaja atau Iwan Tirta, kepada para tamu Negara sahabat yang dating ke Indonesia atau saat Pak Harto berkunjung ke Negara sahabat. Karya batik Iwan Tirt telah dikenakan antara lain oleh Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Belanda Presiden AS Bill Clinton, termasuk para pemimpin di ASEAN.
DI Amerika Serikat, batik semakin popular setelah pakaian batik milik ibunya presiden AS ke-44, Barack Obama saat tinggal di Jakarta menjadi koleksin Museum Tekstil Washington. Pameran bertajuk “A lady found cultures in its cloth : Barack Obama’s mother and Indonesian batik’s” itu memberikan pengetahuan bgi pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham serta pekerjaannya sebagai ahli antropologi.



4.       Kimilsungia
Bunga Nasional Korea Utara yaitu Kimilsungia ternyata berasal dari Indonesia. Sejarah nama dipilihnya bunga nasional itu adalah ketika Presiden Korut Kim Il Sung ke Indonesia, tanggal 13 April 1965. Presiden RI Ir. Soekarno mengajak Kim Il Sung berjalan-jalan ke Kebun Raya Bogor (Kebun Botani Bogor, taman nasional seluas 87 hektar dengan 15 ribu jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Waktu itu, Kim Il Sung berhenti sejenak untuk menikmati deretan anggrek jenis “dendrobium” asal Makassar yang sedang mekar. Melihat tamu negara tertarik kepada bunga tersebut, Bung Karno sebagai pemimpin besar, langsung memberikan bunga anggrek tersebut sebagai hadiah ulangtahun untuk presiden Kim Il Sung.
Bung Karno yang cinta tanaman dan humanis itu kemudian berinisiatif memberikan nama “Kimilsungia” kepada bunga tersebut. Nama itu merupakan perpaduan nama Kim Il Sung dan Indonesia. Sejak saat itu, Kimilsungia diabadikan sebagai bunga nasional Korea Utara. Kimilsungia kemudian di kembangkan terus di Korea Utara. Proses pengembangan bunga it uterus berjalan di negeri itu, bukan hanya menjadikan bunga itu tumbuh sepanjan tahun, juga menjadi lebih subur. Jika di Indonesia, Kimilsungia hanya memiliki tiga kuntum/tangkai, di Korea Utara kini sudah menjadi 6 sampai 7 kuntum setiap tangkainya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Patah Tulang

Apa bedanya Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah?

Tracing and Mailing Service (TMS) dan Restoring Family Links (RFL)