Gerakan Kepalang Merahan

Sejarah Singkat Kepalangmerahan






         Pada tanggal 24 Juni di Italia Utara, tepatnya di sebuah kota kecil bernama Solferino telah terjadi perang antara Prancis dan Austria. Pertempuran tersebut melibatkan ratusan ribu prajurit dan para prajurit dalam perang tersebut mengalami luka-luka yang cukup parah, dan bahkan meninggal dunia. Ribuan mayat tumpang tindih tanpa perawatan dan pertolongan. Jumlah tenaga medis pun tidak mencukupi. Pada saat itu, seorang pemuda berkewarganegaraan Swiss bernama Henry Dunant mengunjungi kota tersebut untuk menemui Kaisar Perancis yaitu Napoleon III. Hati Henry Dunant tergerak karena melihat banyaknya korban yang gugur karena sedikitnya tenaga medis dalam peperangan tersebut. Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat untuk meolong para prajurit yang terluka.
         Sekembalinya Henry Dunant ke negaranya, Dunant menulis sebuah buku pada bulan November tahun 1862 yang berjudul “Un Souvenir De Solferino” (Kenangan dari Soferino) yang menceritakan tentang pengalamannya ketika di Solferino dan memuat 2 pesan penting, yaitu :
1.       Setiap Negara perlu mendirikan himpunan bantuan yang terdir dari sukarelawan untuk merawat orang-orang yang terluka saat perang.
2.       Memberikan status netral kepada prajurit yang terluka di medan perang dan orang-orang yang merawatnya dan disepakati oleh Internasional.

          Banyak yang tertarik pada ide Henrt Dunant di ataranya adalah Gustave Moynier (pengacara dan ketua The Geneva Public Welfare Society / GPWS). Dunat diajak oleh Moynier ntuk mengemukakan idenya dalam pertemuan GPWS yang berlangsung pada tahun 1863 di Jenewa. Dari 180 anggota GPWS, ada 160 orang yang menukung ide Dunant. Dan saat itu juga dibentuk “Komite Lima” yang beranggotakan 4 anggota GPWS, yaitu :
1.       Gustave Moynier
2.       dr. Louis Appia
3.       dr. Theodore Maunoir
4.       Jend. Guillame-Hendri Dufour
          Komite Lima beruba nama menjadi Komite Tetap untuk pertolongan prajurit yang terluka sekaligus mengangkat ketua baru yaitu Jendral Guillame-Hendri Dufour. Dan komite ini berhasil melangsungkan Konferensi Internaional pertama di Jenewa pada tahun 1863 yang sekarang disebut Komite Internasioal Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC) yang dihadiri 16 negara, dan hasil dari konferensi tersebut adalah menyepakati satu konvensi yang terdiri dari 10 pasal, salah satunya adalah :
“Ditetapkannya Palang Merah diatas Putih sebagai tanda khusus bagi sukarelawan yang memberikan bantuan kepada prajurit yang terluka di medan perang.”

          Organisasi Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah  akhirnya berkembang untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara yang dihimpun dari sukarelawa yang membantu bagian medis angkatan darat pada saat perang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Patah Tulang

Apa bedanya Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah?

[INDEX] Daftar Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan