Shodaqoh di Mata Rasulullah
Doa Malaikat
Demikian
bernilainya shodaqoh bagi setiap Muslim, Nabi Muhammad pun bersaksi, “Tidak
satu hari pun seorang hamba memasuki pagi harinya melainkan dua malaikat turun.
Lalu, salah satu dari keduanya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang
yang menginfakkan hartanya. Malaikat yang lain lagi berdoa, Ya Allah,
berikanlah kehancuran kepada orang yang menahan infak hartanya.
Beragam Shodaqoh
Dalam riwayat
ain disebutkan, bahwa Nabi SAW bersabda, “Setiap Muslim wajib bershodaqoh.
Apabila tidak memiliki sesuatu, dia dapat bekerja sehingga dirinya bermanfaat
dan bershodaqoh. Jika tidak mampu, dia dapat membantu orang dalam keperluan
mendesak. Bila tidak mampu, dia dapat memerintahkan kebaikan. Jika tidak mampu
juga, dia dapat menahan diri dari kejahatan, karena itu adalah shodaqoh.”
Naungan Allah & Doa Rasulullah
Nabi
Muhammad bersabda, “Ada tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah dibawah
naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu:
Pemimpin yang adil; pemuda yang selalu beribadah kepada Allah; hatinya
tergantung di masjid, selalu shalat berjamaah; dua orang yang saling mengasihi
karena Allah, berkumpul dan berpisah karena Allah; orang yang diajak oleh
pejabat perempuan cantik untuk berzina, tetapi dia mengatakan, ‘Aku takut
kepada Allah’; orang yang bershodaqoh dan merahsiakannya sampai tangan kirinya
tidak tahu; dan orang yang berzikir mengingat Allah dalam kesendirian, lalu
meneteskan air mata”.
Paling Agung
Suatu hari
seorang lelaki dating kepada Rasulullah lalu berkata, “Wahai Rasulullah,
shodaoh manakah yang palig agung?” Rasulullah bersabda, “ Engkau bershodaqoh
letika engkau sehat lagi kikir dan sangat memerlukan, ketika engkau takut
miskin dan sangat ingin menjadi kaya. Jangan ditunda-tunda sampai nyawa sudah
di kerongkongan, baru engkau berpesan ‘Berikan kepada si filan sekian dan untuk
si fulan sekian’. Ingatlah, sesungguhnya pemberian itu adalah haknya si fulan,”
(H.R Abu Hurairah).
Harta Yang Baik
Karena
shodaqoh/infak adalah bentuk peribadatan kepada Allah yang Mahasuci dan
Mahabaik, tentu saja harta tersebut juga harus suci dan baik. Raulullah
bersabda, “Tidaklah seorang yang bershodaqoh dengan harta yang baik, Allah
tidak menerima kecuali yng baik, maka Alla yang Mahapengasih akan menerima
shodaqoh itu dengan tangan kanan-Nya. Jika shodaqoh itu beripa sebuah kurma,
maka di tangan Allah yang Mahapengasih, shodaqoh itu akan menjadi lebih besar
dari gunung, seperti seseorang dari kalian embesarkan anak kudanya atau anak
untaya,” (H.R Abu Hurairah).
Boleh Iri
Islam
adalah agama yang penuh kasih sayang, sehingga sifat hasad atau iri kepada
orang lain, sangat dilarang. Namun, kepada orang kaya yang banyak bershodaqoh
dan orang berilmu yang megamalkan ilmunya, kita malah dianjurkan untuk iri.
Abdullan bin Masud radhiyallahu’anhu berkata, “Nabi shalallahu’alaihi wasallam
bersabda, ‘Tidak ada iri (hasad) yang dibenarkan, kecuali kepada dua orang.
Yaitu, kepada orang yang llah berikan harta, dia menghabiskannya dalam kebaikan
serta terhadap orang yang Allah berikan ilmu, dia memutuskan dengan ilmu itu
dan mengajarkannya kepada orang lain”.
Komentar
Posting Komentar