Mubahalah
Islam adalah agama
terakhir untuk menyempurnakan seluruh ajaran Allah SWT melalui Nabi dan Rasul
terakhir Muhammad shalallahu’alaihi wasallam sebagai rahmat bagi alam semesta.
Kebenaran Islam
terpelihara dalam Al-Quran yang tidak berubah sejak diwahyukan. Salah satu
mukjizatnya adalah isi Al-Quran dikandung oleh para hamilul-Qura, para
penghapal al-Quran di seluruh dunia. Tak ada kitab lain yang dapat dihapal oleh
manusia sejak dulu hingga nanti selain Al-Quran.
Dalam beberapa
ayat Al-Quran, Allah berfirman tentang kedudukan Nabi Isa
shalallahu’alaihissalam di sisi-Nya. Waktu itu, utusan Nasrani di Madinah
membantah firman Allah dengan logikanya sendiri, “Bagaimana mungkin Isa seperti
manusia lain sedangkan dia tidak punya ayah?” Karena itu, dia adalah anak
Allah, bahkan menyatu di dalam-Nya”.
Allah YME langsung
membantah para ahli kitab itu. “Sesungguhnya penyiptaan Isa di sisi Allah
adalah seperti penyiptaan Adam. Allah menyiptakan Adam dari tanah, lalu Allah
berfirman, ‘Jadilah!’, maka jadilah (manusia) seperti yang dikehendaki-Nya. Apa
yang Kami ceritakan, itulah yang benar, yang dating dari Tuhanmu, karena itu
janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu.
Siapa yang
membantah tentang kisah Isa sesudah dating ilmu yang meyakinkanmu, maka
katakanlah kepadanya, ‘Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anakmu,
istri-istri kami dan istri-istrimu, diri kami dan dirimu; keudian kita
bermubahalah kepada Allah, minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada
orang-orang yang berdusta,” (Q.S Ali Imran [3]: 59-61).
Mubahalah adalah masing-masing pihak dintara orang-orang yang
berbeda pendapat berdoa kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, agar Allah
menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta. Tetapi utusan Nasrani Najran itu
tidak berani bermubahalah, hal itu enjadi bukti tentang kebenaran al-Quran,
Islam, dan Nabi.
Komentar
Posting Komentar